back office bank

Kenalan Dengan Jabatan Back Office Bank

Pada setiap lembaga keuangan bank terdapat jabatan-jabatan tertentu yang diduduki oleh pegawainya. Sehingga jika memang Anda menginginkan bekerja disana akan lebih baik jika mengenal salah satu jabatan Back Office Bank. Pasalnya jabatan ini sangatlah terkenal dan banyak diburu oleh pelamar.

Back Office merupakan salah satu bagian terpenting di bank. Meskipun banyak diinginkan, namun sayangnya tidak semuanya mengetahui jabatan ini secara mendetail. Tanpa adanya orang yang bekerja di bagian ini, bank tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Lantas apa tugas-tugasnya?, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga :  Ini Loh 5 Jurusan yang Bisa Kerja di Bank, Mahasiswa Wajib Tahu!

Tugas Pengendalian Back Office Bank

1. Pemantauan dan pelaporan

Tugas pengendalian dari Back Office Bank yang pertama adalah pemantuan dan pelaporan dari limit resiko beserta pemakaiannya. Dalam hal ini Back Office ini harus bisa terus mengamati dan pemakian resiko haruslah dipertahankan secara independen dari dealing room.

Selain itu tugas lainnya adalah memelihara semua sistem limit beserta aksesnya terhadap seluruh sistem limit. Misalnya saja seperti overnight limit, counterparty limit, dan lain sebagainya. Semua ini dilakukan Back Office agar tidak digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Cara Magang di Bank Indonesia Paling Tepat

2. Pengendalian terhadap konfirmasi masuk dan keluar

Biasanya di dalam sebuah bank akan ada kegiatan konfirmasi transaksi yang dilakukan oleh The Dealing Room. Nah, pada aktivitas ini hanya Back Office Bank yang bolehh menerimanya baru kemudian diterbitkan. Maka dari itu dikatakan perannya sangat autentik terhadap keberlangsungan bank.

Sementara untuk selisih ketika bertransaksi secara mendetail yang diterima dan dikonfirmasi tanpa melalui aplikasi harus dikerjakan secepat mungkin. Tujuannya supaya terhindar dari adanya eskposure resiko yang memang tidak sempat tercatat.

Baca Juga :  Macam-Macam Posisi Di Bank Yang Banyak Jadi Incaran Orang

3. Pengendalian terhadap dealing account

Pengendalian terhadap dealing account merupakan kegiatan pengendalian yang sangat penting untuk meyakini adanya akurasi terhadap identifikasi eksposure resiko. Selisih da item yang tidak diselesaikan dalam rekening haruslah ditempatkan di bawah pengawasan khusus manajamen.

Tugas Back Office yang Paling Umum Beserta Kemampuannya

Jika tadi membahas tugas Back Office Bank terkait pengendalian, untuk kali ini yang paling umum. Berikut ini penjelasannya.

  1. Melakukan urusan di bagian utang dan piutang.
  2. Melaksanakan pengecekan terhadap jumlah stok barang yang akan segera habis
  3. Memberikan laporan yang penyajiannya sudah lengkap dengan memakai perangkat komputer melalui software khusus yang sudah disediakan oleh kantor.
  4. Bertanggungjawab atas kegiatan proses pemeasanan barang terhadap para supplier.
  5. Mengecek barang yang tanggal expaiednya sudah dekat
Baca Juga :  Simak Cara Kerja Bank Syariah Mulai dari Operasional Sampai Akadnya

Dengan adanya tugas yang banyak itu tentu seorang pegawai Back Office haruslah dibekali dengan kemampuan-kemampuan yang mendukung pekerjaannya. Adapun pembagian kemampuan itu dibagi sebagai berikut :

  1. Latar belakang harus minimal diploma
  2. Berkemampuan untuk mengoperasikan komputer, minimal Microsoft Word. Hal ini diwajibkan karena pekerjaan sehari-hari dari Back Office tidak akan jauh dari komputer.
  3. Memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni, dan jujur. Sehingga nantinya saat diberikan tanggungjawab pekerjaan tim dapat berjalan dengan lancar dan sesuai target.
  4. Disiplin dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan deadline yang sudah diberikan. Tanpa adanya kemampuan ini pekerjaan akan mudah terbengkalai sehingga nanti dampaknya kurang baik untuk kesehatan bank.
Baca Juga :  Tips Menjadi Teller Bank, Cocok Untuk Kamu Yang Ingin Melamar di Bank

Itulah setidaknya penjelasan mengenai Back Office Bank. Selain jabatan tersebut sebenarnya semua pegawai bank harus bisa berkolaborasi untuk membantu mengembangkan lembaga keuangan. Sehingga jika salah satunya tidak konsisten maka semuanya akan berantakan.