Apakah asuransi jiwa bisaa dicairkan

Memilih Jenis Asuransi yang Tepat, Agar Tahu Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan atau Tidak

Salah satu kegiatan yang lazim untuk dilakukan oleh masyarakat modern yang ada saat ini adalah mengikuti asuransi. Seperti salah satu yang paling banyak ditawarkan dan ramai diperbincangkan adalah jenis asuransi jiwa. Saat ini ada banyak jenis asuransi jiwa yang ada, karena itu sebelum ikut asuransi harus cermat, terutama mengenai apakah asuransi jiwa bisa dicairkan atau tidak?

Setiap orang tentu memiliki pandangan dan prioritas yang berbeda mengenai asuransi jiwa yang dipilih. Hal ini tentu tidak terlepas dari kebutuhan dan tingkat ekonomi yang dimiliki. Apalagi hal ini berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Pastinya, mengetahui hal-hal berikut ini akan sangat membantu dalam memilih asuransi jiwa yang tepat tersebut. Inilah ulasannya:

1. Jenis Asuransi Jiwa Berjangka

Asuransi jiwa jenis pertama ini seringkali disebut sebagai Term Life Insurance. Prinsipnya asuransi ini memiliki jangka penjaminan tertentu antara rentang waktu 10 hingga 20 tahun, sesuai kesepakatan.  Lalu Apakah asuransi jiwa bisa dicairkan jika memilih untuk menggunakan asuransi jenis pertama ini? Faktanya asuransi jiwa berjangka ini memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya diikuti banyak orang.

Banyak orang memilih menggunakan asuransi ini karena biaya premi yang dikeluarkan setiap bulannya relatif lebih murah. Asuransi bisa dicairkan jika orang yang dijamin mengalami kecelakaan, sakit, atau meninggal dunia di dalam masa yang tersepakati. Tetapi sayangnya, asuransi jenis ini akan hangus bila telah melewati masa kesepakatan.

2. Jenis Asuransi Seumur Hidup

Beralih ke jenis asuransi yang kedua yakni asuransi jiwa seumur hidup yang mampu memberikan jaminan kepada seseorang hingga 100 tahun kedepan. Apakah asuransi jiwa bisa dicairkan atau tidak saat menggunakan jenis ini? Kelebihan yang menarik dari jenis asuransi ini adalah selain dapat dilakukan klaim juga terdapat nilai tunai yang diberikan dalam jumlah tertentu.

Pengguna asuransi ini juga bisa mengambil kembali uang yang mereka bayarkan setiap bulan, ketika masa asuransi yang disepakati telah berakhir. Sehingga banyak orang yang kemudian menyamakan asuransi jenis ini sebagai tabungan deposito. Tetapi sayangnya, premi asuransi yang dibayarkan setiap bulan cenderung mahal dan nilai tunai yang diberikan hanya sedikit.

3. Jenis Asuransi Dwiguna

Asuransi dwiguna ini seringkali menjadi pilihan bagi para orang tua yang menginginkan untuk memberikan jaminan pendidikan layak bagi buah hatinya di masa mendatang. Jika tiba-tiba orang tua tidak dapat lagi menyekolahkan  anak karena meninggal dunia, maka asuransi ini akan sangat membantu dan anak tidak kehilangan masa depannya.

Kelebihan dari asuransi satu ini adalah bisa sekaligus menjadi tabungan masa depan. Jika orang tua tidak meninggal setelah asuransi telah habis, maka dana yang dibayar berupa premi setiap bulannya akan dapat ditarik kembali. Namun, lemahnya asuransi ini memerlukan biaya yang cukup mahal sebulannya.

4. Asuransi Jiwa Unit Link

Unit Link merupakan jenis asuransi lain yang memberikan kemungkinan bagi para pengguna untuk melakukan investasi melalui asuransi. Kelebihan utamanya selain menjamin santunan kematian juga memberikan keuntungan investasi yang dibayarkan setiap tahun. Tapi lebih dari itu, juga memiliki kelemahan yakni seputar nilai jaminan yang relatif lebih kecil dari lainnya.

Setelah membaca pemaparan yang diurai di atas, setidaknya dapat diketahui apakah asuransi jiwa bisa dicairkan atau tidak berdasarkan jenis asuransinya. Selain beberapa tersebut, tidak kalah penting untuk selalu memperhatikan syarat dan ketentuan yang diberikan. Fungsinya jelas, agar tepat memilih asuransi dan tidak kecewa di kemudian hari.

Baca Juga :  Cara Menutup Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan dengan Mudah