Inilah Prinsip Prinsip Asuransi Syariah Yang Penting Untuk Diketahui

Inilah Prinsip Prinsip Asuransi Syariah Yang Penting Untuk Diketahui

Kata asuransi pasti sudah tidak asing lagi. Penggunaan asuransi yang disediakan berbagai perusahaan terus meningkat. Salah satunya karena banyak orang yang mulai sadar mengenai jaminan atas kehidupan mereka. hal ini merupakan peluang baik bagi perusahaan penyedia asuransi. Prinsip prinsip asuransi syariah ini penting untuk diketahui untuk calon nasabah asuransi syariah.

Seiring dengan permintaan yang terus naik, perusahaan asuransi berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat dari berbagai lapisan. Salah satunya asuransi berbasis syariah. Asuransi syariah ditawarkan untuk masyarakat yang ingin menggunakan asuransi tetapi berdasarkan prinsip keagamaan. Berikut ini beragam prinsip asuransi syariah yang harus diketahui.

1. Tauhid atau Unity

Prinsip prinsip asuransi syariah pertama dimulai dengan tauhid. Semua aktivitas hendaknya dilandasi pada nilai ketuhanan. Nilai ini akan membuat manusia merasa yakin adanya Allah dan Allah selalu mengawasi setiap yang dilakukan hambanya. Karena itu, tauhid menjadi landasan utama dari asuransi syariah.

2. Keadilan

Prinsip selanjutnya yakni keadilan. Nilai ini berkaitan dengan akad asuransi antara kedua belah pihak. Nasabah dan perusahaan asuransi memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Seperti misalnya keuntungan yang didapat dari investasi nasabah harus dibagi sesuai perjanjian awal yang sudah disepakati.

3. Amanah

Prinsip amanah dalam asuransi syariah diwujudkan dengan laporan pertanggung jawaban atau yang disebut dengan akuntabilitas. Perusahaan asuransi mestinya memberikan laporan keuangan setiap jangka waktu tertentu. Perusahaan juga memberikan akses pada nasabahnya untuk mengetahui laporan tersebut dengan mudah.

Laporan yang disajikan haruslah memiliki nilai kebenaran dan sudah lolos auditor publik. Sementara amanah dari sisi nasabah yakni memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran. Serta tidak memanipulasi kerugian yang didapat.

4. Kerelaan atau Ar – Ridha

Pada asuransi syariah, kerelaan diimplementasikan pada semua nasabah untuk memotivasi mereka. motivas yang dimaksud yakni merelakan sejumlah premi yang disetorkan menjadi dana tabaru atau sosial. Dana sosial ini nantinya digunakan dengan tujuan membantu nasabah lainnya yang tertimpa musibah.

Prinsip ini menjadikan antar nasabah memiliki ikatan yang erat karena saling menjamin dan menanggung jika salah satu mengalami musibah. Bukan saling menukar yang biasanya pertukaran premi dengan uang tanggungan seperti yang dilakukan perusahaan asuransi konvensional.

5. Larangan Riba

Islam sendiri sangat mengecap riba. Salah satu pondasi asuransi syariah adalah saling menolong kepada sesama dalam hal kebaikan. Premi yang dibayarkan nantinya akan diinvestasikan ke berbagai bisnis yang sesuai prinsip islam.

6. Larangan Judi atau Masir

Unsur judi terjadi jika ada salah satu pihak diuntungkan sementara lainnya mengalami kerugian. Seperti contohnya pemegang polis yang begitu saja membatalkan kontrak sebelum reversing period. Nasabah memutuskan tidak akan lagi membayar angsuran.

Namun, uang yang sudah disetorkan tidak akan pernah bisa kembali kecuali sedikit saja.  Disitu juga ada keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan asuransi, karena memang inilah akad awalnya. Nasabah harus menanggung resiko jika berhenti ditengah jalan.

7. Prinsip Kerja Sama atau Cooperation

Prinsip ini bersifat universal karena harus ada dalam sistem ekonomi islam. Manusia diciptakan oleh Allah untuk menebar perdamaian dan kemakmuran. Manusia tidak lepas dari kerjasama karena merupakan makhluk sosial. Kooperatif diterapkan pada kedua pihak yakni nasabah dan perusahaan asuransi demi kelancaran bersama dan menghindari adanya konflik yang tidak diinginkan.

Demikian prinsip prinsip asuransi syariah yang diterapkan dalam bisnis asuransi berbasis islam. Islam memang agama yang mulia. Ajaranya bisa diterapkan di berbagai segi kehidupan termasuk kegiatan ekonomi atau bisnis seperti misalnya asuransi ini. Penerapan prinsip keagamaan dalam sebuah bisnis tentu akan membuat nasabahnya terhindar dari hal yang dilarang agama.

 

Baca Juga :  Memahami Aturan Prosedural Apakah Asuransi Cigna Bisa Dicairkan Atau Tidak