Mengenali Obligasi sebagai Investasi yang Menjanjikan untuk Kaum Muda

Memahami obligasi sebagai investasi akan membantu kamu dalam merencanakan keuangan masa depan. Tidak perlu menunggu nanti, kaum muda dapat sesegera mungkin mendapatkan keuntungan dari langkah besar, berupa keterlibatan dalam pergolakan ekonomi.

Masa muda dengan gelora membara, masa-masa dimana tenaga masih besar dan keinginan masih tinggi. Untungnya biasanya hal tersebut diimbangi dengan kemudahan diri mendapatkan uang gaji bulanan atau keuntungan dari bisnis yang baru saja dirintis.

Terkadang tujuan hidup secara sederhananya tidak hanya mendapatkan uang bulanan saja, namun lebih ke hal lain. Ambil contoh saja ingin menikah, memiliki rumah, mempersiapkan tabungan, berkeliling dunia, dan masih banyak lagi tujuan hidup lainnya dengan standar anak muda.

Baca Juga :  Bibit Vs Bareksa Pilih Aplikasi yang Mana?

Yang sedikit terlintas, namun membantu mencerahkan masa depan adalah obligasi sebagai investasi dimana menjamin masa depan lebih cerah. Jika terlalu fokus pada keasyikan kehidupan masa muda maka kamu tidak akan sampai ke mana-mana, termasuk masa depan.

Selagi muda dan selagi bisa, diupayakan sebaik mungkin tabungan masa depan dalam tenaga maksimal agar pada saat tua tidak didera kesusahan. Obligasi merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan lebih cemerlang dari apa yang dijalani hari ini.

Apa itu Obligasi atau Surat Utang?

Dalam dunia ekonomi, obligasi sebagai investasi bisa disebut juga sebagai surat pernyataan hutang dengan keterlibatan dua pihak. Kedua pihak tersebut diantaranya orang yang memiliki hutang dengan pemegang obligasi atau orang yang memiliki piutang dengan jumlah tertentu.

Baca Juga :  5 Cara Menabung Uang Jajan 5000 yang Tidak Membosankan

Pihak yang memiliki utang adalah penerbit obligasi, sementara yang memiliki piutang disebut sebagai pemegang obligasi. Jangka waktu pelunasan pada umumnya ditetapkan selama 1 hingga 10 tahun, bergantung pada kebijakan bank berikut syarat-syarat pada saat peminjaman.

Salah satu instrumen investasi ini memiliki keuntungan untuk orang-orang yang terlibat langsung dan juga para pebisnis. Karenanya melalui kegiatan ini para pebisnis berpotensi mendapatkan dana segar Sebagai tambahan modal untuk menjalankan inovasi bisnisnya.

Jenis investasi ini memiliki maksud menghimpun dana nasabah untuk diputar hingga akhirnya ketika waktunya tiba dapat dikembalikan kepada nasabah kembali. Bukan sesuatu yang baru ketika bank menggunakan dana nasabah untuk menghidupkan bisnis dan mendapatkan hasilnya.

Baca Juga :  Perbedaan Investasi Reksadana dan Deposito, Mana yang Lebih Baik?

Sarana obligasi sebagai investasi bukan suatu tindakan tanpa pertimbangan. Kamu tidak bisa asal-asalan melakukan tindakan tanpa mencari tahu apakah instrumen tersebut terdaftar dalam Bursa Efek atau tidak. Apabila terdaftar maka dipastikan ada nilai kepercayaan di dalamnya.

Jenis-jenis Surat Utang yang Perlu Diketahui

Secara umum, obligasi sebagai investasi memiliki beberapa jenis untuk dibedakan, diantaranya:

  1. Konvensional, Syariah, dan Ritel

Jika menelisik dari sisi nominal, maka surat pernyataan hutang dibagi menjadi dua, yakni konvensional dan ritel. Sementara konvensional dan syariah termasuk perbedaan dilandasi imbal balik. Untuk yang konvensional nominalnya besar, yaitu Rp 1 miliar per lot.

Baca Juga :  10 Macam-Macam Isi Toko Pecah Belah

Sementara untuk ritel hanya mencapai angka Rp 1 juta per lot. Kemudian nilai imbal balik untuk syariah menerapkan sistem aturan Islam di dalamnya.

  1. Corporate, Government, dan Municipal Bonds

Ketiga jenis surat utang di atas didasarkan pada penerbit. Jika penerbitnya perusahaan maka masuk kategori korporat. Jika penerbitnya pemerintah maka masuk kategori government. Jika penerbitnya daerah maka masuk ke dalam ruang lingkup municipal bonds.

  1. Kupon (Zero, Mengambang, Tetap)

Untuk yang terakhir ini, surat utang dibedakan berdasarkan sistem pembayaran bunga. Zero coupon artinya tidak memiliki bunga dalam transaksi di dalamnya. Adapun tenor bisa berlangsung selama 1 tahun atau bertahun-tahun, contohnya hingga 10 tahun.

Baca Juga :  Instrumen Investasi Reksadana, Pilihan Tepat untuk Generasi Milenial

Surat utang kupon artinya menyertakan bunga secara berkala, sementara kupon tetap sesuai namanya memberikan nilai bunga tetap. Dan yang harus diwaspadai adalah kupon mengambang karena nilainya akan selalu menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi.

Beberapa orang tidak masalah terlibat dengan perbankan konvensional, namun beberapa lainnya memiliki solusi lain, yaitu melibatkan diri dengan sistem syariah. Kamu bisa mempelajari keduanya kemudian menentukan salah satu jika ingin bergabung di pasar.

Untuk memilih beberapa jenis obligasi di atas terlebih dahulu kamu harus mengetahui pengertian dari masing-masing instrumen. Peranan obligasi sebagai investasi menempati posisi tertentu dalam dunia ekonomi dengan jaminan keuntungan besar bagi investor.