Perbedaan RDPU dan RDPT

Perbedaan RDPU dan RDPT dan Cara Memilih Reksadana

Bisa dikatakan, reksa dana menjadi instrumen investasi yang sedang trend saat ini. Jenisnya pun beragam, di antaranya adalah Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Lalu apa perbedaan RDPU dan RDPT itu? Dan sebaiknya manakah yang dipilih dari keduanya? Berikut akan dijelaskan, beserta hal-hal yang diperhatikan sebelum berinvestasi reksa dana.

Hal-Hal Penting Sebelum Memilih Reksadana

Meskipun reksa dana ini tergolong populer, ada beberapa hal yang penting disimak sebelum memilihnya. Hal tersebut diperlukan agar return yang diperoleh nantinya bisa maksimal dan jauh dari kerugian. Simaklah penjelasannya di bawah ini:

1. Kredibilitas Perusahaan Manajer Investasi

Tidak boleh memercayakan reksa dana kepada instansi sembarangan. Pengelola tersebut sebelumnya harus mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan sehingga terbukti kredibilitasnya. Selain itu, lihat pula total kepemilikan Asset Under Management di dalamnya. Sebab tingginya angka AUM menunjukkan berapa banyak yang mempercayakan uangnya kepada perusahaan manajemen investasi tersebut.

2. Profil Risiko

Yang selanjutnya ini juga tidak kalah penting untuk dipahami. Para pemodal bukan hanya perlu mempertimbangkan angka return atau imbal balik, tapi juga profil risikonya. Beberapa jenis reksa dana mempunyai tingkat risiko yang berbeda, ada agresif, moderat, dan konservatif. Untuk bisa mengetahui bagaimana profil risikonya, maka jangan malas mencari informasi.

3. Underlying

Para calon investor juga harus tahu hal satu ini. Sebelum memilih jenis reksa dana, sebaiknya pelajari dahulu mengenai underlying atau isi aset. Sebab reksa dana hanya berperan sebagai wadah yang di dalamnya terdapat berbagai macam komposisi efek. Mulai dari saham, deposito, dan obligasi. Agar lebih mengetahuinya, bacalah Fund Fact Sheet.

Perbedaan dari RDPT dan RDPU

Setelah tahu apa yang harus diperhatikan sebelum memilih reksa dana, maka selanjutnya bacalah perbedaan dari kedua jenisnya. Mungkin banyak yang masih bingung menentukan antara Reksa Dana Pasar Uang atau Pendapatan Tetap. Supaya lebih jelas, simaklah perbedaan RDPU dan RDPT berikut ini:

1. Return atau Tingkat Pengembalian

Yang dilihat pertama kali saat memilih jenis reksa dana tentunya adalah tingkat pengembalian (return). Dalam hal ini RDPU dan RDPT memiliki perbedaan yang mencolok. RDPU cenderung mempunyai angka return paling kecil di antara jenis-jenis reksa dana lainnya. Hal ini membuatnya lebih cocok dipilih jika mempunyai rencana keuangan dengan jangka pendek.

Sedangkan tingkat pengembalian dari RDPT lebih besar daripada RDPU. Sehingga membuatnya menjadi pilihan ketika ingin menanamkan modal dengan durasi yang panjang. Selain itu juga bisa dipilih bagi profil moderat. Jenis reksa dana ini dapat dikombinasikan dengan lainnya, seperti indeks atau ekuitas.

2. Risiko Reksa Dana

Hal berikutnya yang membedakan antara RDPT dengan RDPU adalah profil risikonya. Salah satu prinsipnya yaitu high risk high return. Itu artinya, jika potensi dari tingkat pengembalian tinggi, maka secara otomatis angka risikonya juga semakin besar. Para pemodal bukan hanya siap dengan keuntungan, tapi juga kerugian.

Melalui prinsip tersebut tentu bisa diketahui bagaimana profil risiko dari kedua jenis reksa dana ini. Karena RDPT memiliki tingkat pengembalian lebih tinggi, tentu risikonya juga lebih besar. Berbeda dengan RDPU yang minim risiko karena tidak terjadi perubahan harga yang terlalu signifikan.

3. Komposisi Efek pada Portofolio

Dalam RDPT, sebanyak 80% dari modal akan diinvestasikan ke produk yang memiliki pendapatan tetap. Sedangkan 20% ke instrumen pasar uang yang lain. Dan untuk RDPU, hampir sepenuhnya dialokasikan kepada produk yang bisa memberikan penghasilan tetap. Seperti bunga tabungan, SBI, atau deposito.

Baca Juga: Pilih Crypto Atau Saham, Ini yang Harus Dipertimbangkan!

Itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan RDPU dan RDPT. Selain itu juga sudah diberikan hal penting sebelum mulai memilih reksa dana. Sebab instrumen ini tergolong mudah dengan pengelolaan oleh Manajer Investasi.