Pentingnya Memiliki Cryptocurrency untuk Meghindari Ancaman Inflasi

Isu ekonomi global membuat banyak orang mulai melihat pentingnya memiliki cryptocurrency. Mata uang digital mulai banyak dilirik seiring pertumbuhan positif hampir sepanjang tahun. Ditambah dengan keseriusan banyak pihak terhadap koin virtual tersebut. Terutama tokoh dunia yang juga membeli salah satu jenis koin tersebut.

Ekonomi global yang tidak bisa diprediksi membuat banyak negara semakin waspada. Hasilnya adalah pencetakan uang terus dilakukan demi menyediakan alat pembayaran. Kondisi ini sebenarnya malah membuat ekonomi menjadi lebih kacau. Inflasi menjadi ancaman nyata ketika alat tukar lebih banyak daripada bahan produksi.

Namun, ada cara aman untuk mencegah kehilangan portofolio ketika inflasi. Mata uang digital atau cryptocurrency merupakan salah satu instrumen yang bisa dipakai. Ada banyak alasan mengapa koin krypto dianggap sebagai instrumen terbaik mencegah inflasi. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadikanya sebagai safe-haven.

Isu Ekonomi Global dalam 20 Tahun Terakhir

Dalam 20 tahun terakhir, bisa dikatakan ada 2 kali krisis ekonomi global. Pertama adalah pada tahun 2008 dan kedua terjadi pada 2020 hingga sekarang. Isu pandemi yang masih menjadi momok bagi banyak negara faktanya membuat ekonomi menjadi hancur. Banyak nilai tukar mengalami penurunan tajam.

Para investor kemudian mencari instrumen yang dianggap aman selain emas. Kemudian muncul mata uang digital sebagai salah satu alternatif yang menjanjikan. Hal ini juga yang membuat pentingnya memiliki cryptocurrency menjadi lebih urgent. Bahkan banyak investor yang menanamkan modalnya di sektor mata uang krypto ini.

Inflasi sebagai bentuk langkanya barang produksi membuat mata uang menjadi tidak berharga. Sedangkan deflasi justru sebaliknya, nilai tukar menjadi perkasa karena banyak barang produksi. Yang menjadi permasalahan adalah ketika terjadi inflasi. Nilai tukar yang tidak berharga membuat kekayaan pasti jauh berkurang.

Namun, menariknya adalah inflasi pada dasarnya hanya akan menyerang nilai tukar berbentuk fisik. Sedangkan koin virtual akan terlindungi karena tidak memiliki keterikatan dengan lembaga sebuah negara. Meskipun masih ada emas, namun cryptocurrency masih dianggap lebih aman dan menarik untuk proses jangka panjang.

Mata uang krypto dipilih sebagai underlying karena dianggap stabil. Hal ini juga yang kemudian banyak membuat penambangan baru muncul. Koin krypto, apapun itu jenisnya membutuhkan sebuah penambangan. Meskipun cukup lama, namun lebih baik menanamkan modal pada penambangan tersebut demi melindungi aset berharga.

Faktor penentu mengapa emas maupun cryptocurrency dipilih adalah karena jumlahnya terbatas. Tidak setiap hari ada stok emas tersedia. Sedangkan koin virtual membutuhkan waktu lama untuk menambangnya. Hal ini membuat pentingnya memiliki cryptocurrency lebih diutamakan karena nilainya lebih tinggi jika dibandingkan dengan adanya emas.

Mampukah Cryptocurrency Menjadi Aset Deflasi?

Ketertarikan investor terhadap koin krypto bukan tanpa pertanyaan. Ada satu pertanyaan yang sering disampaikan tentang apakah cryptocurrency mampu menjadi sebuah aset deflasi. Jika dilihat dari segi tingkat ketersediaan, maka jawabannya adalah iya. Bahkan dari segi ketersediaan, koin krypto jauh lebih unggul daripada emas.

Inilah mengapa pentingnya memiliki cryptocurrency menjadi lebih urgent daripada memiliki emas. Sebagai contoh, Bitcoin hanya memiliki batas 21 juta koin saja yang bisa ditambang. Jika dihitung secara matematis, Bitcoin akan benar-benar habis pada tahun 2140 mendatang yang artinya lebih dari 100 tahun lagi.

Menariknya adalah, koin krypto bisa diatur untuk tidak dipublikasikan sehingga lepas dari pengawasan lembaga pemerintahan. Hal ini diperlukan karena tinggi rendahnya inflasi juga bisa dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan terhadap pemerintah. Jika tingkat kepercayaan menurun, maka nilai tukar konvensional juga akan mengalami penurunan nilai.

Kemudian, koin virtual dianggap sebagai salah satu aset deflasi karena memiliki resistensi serta fleksibilitas. Koin virtual bukan lagi sebuah alat transaksi antar blok saja, namun sudah menjadi underlying dari sebuah nilai tukar. Oleh sebab itu, nilainya tidak akan mudah goyah.

Ditambah dengan tingkat keamanan pada mekanisme Blockchain yang menjadi inti uang virtual. Karena itu, hampir semua koin krypto memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi. Transaksi dari pengirim ke penerima juga akan terlindungi oleh enkripsi blok jaringan.

Memang tidak ada salahnya jika sebuah koin krypto dipakai sebagai sebuah aset deflasi. Bahkan mungkin ini yang nantinya banyak dilakukan oleh para investor. Terutama untuk melindungi semua aset berharga supaya tidak hilang. Pentingnya memiliki cryptocurrency pada akhirnya nanti akan disadari oleh semua orang.